Sumber gambar: Kompas.com |
Mungkin anda sudah tahu ledakan yang terjadi di Rusia pada tanggal 15 Februari 2013 yang disebabkan oleh benda luar angkasa. Ledakan ini merupakan salah satu ledakan terbesar dalam dekade satu abad terakhir akibat benda angkasa. Dinyatakan bahwa ledakan tersebut diakibatkan oleh ledakan meteor yang berasal dari asteroid. Apa maksudnya?
Astronom Ma'rufin Sudibyo seperti yang disinyalir dalam Kompas.com, menjelaskan bahwa asteroid, meteorid, meteor, dan meteorit yang jatuh sebenarnya merupakan benda yang sama. Kalau dikatakan benda yang sama berati tidak ada perbedaan dong. Apa maksudnya benda yang sama? Lalu kenapa namanya berbeda?
Menurut penjelasan Ma'rufin, cara termudah untuk membedakan keempat benda tersebut adalah dengan melihat medium di mana obyek luar angkasa tersebut ditemukan. Medium berarti sedang melayang di angkasa, di atmosfer Bumi, sudah dapat dilihat di langit bumi dengan mata telanjang atau sudah sampai di permukaan Bumi.
Ketika benda asing yang menuju Bumi masih melintas di luar angkasa, ia disebut asteroid. Asteroid tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan untuk melihat benda ini harus menggunakan alat khsus yang disebut dengan teleskop. Tepat ketika benda atau asteroid tersebut masuk ke atmosfer bumi namanya menjadi berubah yaitu menjadi meteoroid. Contohnya asteroid 2012 DA14, disebut sebagai asteroid karena benda tersebut ditemukan berada di luar angkasa. Benda dapat mendekati Bumi. Namun, selama tidak memasuki atmosfer Bumi, namanya tidak berubah. Lalu bagaimana dengan meteor dan meteorit?
Benda angkasa bisa disebut dengan meteor jika benda angkasa atau meteoroid tersebut memasuki atmosfer bumi dan dapat dilihat di langit dengan mata telanjang tanpa bantuan teleskop. Meteor inilah yang sering disebut sebagai “bintang jatuh”. Apabila meteor itu meledak atau menumbuk bumi, sisa ledakan atau tumbukan yang ditemukan disebut meteorit. Meteorit ini bisa juga disebut sebagai “bintang jatuh” yang sampai dipermukaan bumi.
Dengan demikian, apa yang meledak di Rusia tepatnya disebut meteor yang meledak. Meteor itu sendiri sebelumnya merupakan asteroid kecil yang melintas di luar angkasa, dekat Bumi. Saat asteroid itu mulai memasuki atmosfer Bumi, maka disebut meteoroid. Bagaimana dengan hujan meteor?
Hujan meteor tak selalu disebabkan oleh asteroid secara langsung, tetapi bisa oleh debu asteroid yang berinteraksi dengan atmosfer Bumi. Debu asteroid yang berinteraksi dengan atmosfer dan menyala disebut hujan meteor atau “bintang jatuh”. Jika bola meteor lebih besar maka disebut fireball. Jika bola meteor sangat besar seperti pada peristiwa ledakan meteor di Rusia maka disebut bollide.
Jadi, dari penjelasan Ma'rufin Sudibyo di atas dapat ditarik kesimpulan perbedaan antara asteroid, meteorid, meteor dan meteorit dapat diketahui dengan melihat medium di mana obyek luar angkasa tersebut ditemukan. Apakah benda angkasa tersebut sedang melayang di luar angkasa, di atmosfer Bumi, sudah dapat dilihat di langit bumi dengan mata telanjang atau sudah di permukaan Bumi.
- Asteroid merupakan benda asing yang menuju Bumi masih melintas di luar angkasa (di luar atmosfer bumi).
- Meteorid merupakan benda asing yang masuk ke atmosfer bumi atau asteroid yang sudah memasuki atmosfer bumi tetapi belum bisa dilihat dengan mata telanjang.
- Meteor merupakan benda angkasa atau meteoroid yang tampak di langit dengan mata telanjang, benda ini tampak di langit dengan mata telanjang bergesekan dengan atmosfer bumi dan mengeluarkan cahaya karena terbakar.
- Meteorit merupakan sisa benda angkasa atau meteor yang meledak atau terbakar yang sampai di permukaan bumi.
Sumber artikel: kompas.com